6 Jun 2012

Mindset

Tags

"jangan lewat situ, hantunya nyeremin.."
"kamu gak akan bisa deh ambil kuliah ini, dosennya pak itu sih.."
"ngurus surat-surat gini pasti lama, paling cepet sebulan lah, mendingan pake calo aja.."

Itu adalah sebagian ungkapan pemikiran yang saya temui di beberapa tempat. di warung kopi, orang-orang membicarakan sulitnya mencari pekerjaan, bobroknya pejabat negara, tapi hanya sebatas kicauan (tweets). di kampus, markas para akademisi itu, sering terdengar mahasiswa mengeluhkan para dosennya, mengeluhkan tugasnya. beberapa dosen mengeluhkan waktu kerjanya, transportasinya, bahkan gajinya !

saya berfikir, itu semua memiliki persamaan, Mindset. saya suka menganalisa sesuatu dari segi bahasa, karena bahasa adalah kesepakatan untuk menyebut sesuatu hal. Mindset menurut saya adalah Mind (pemikiran) yang di-set. jadi mindset merupakan bagaimana pemikiran kita terhadap sesuatu. 
hari ini turun hujan, namun mindset orang berbeda-beda. ada yang senang karena tanamannya terairi, ada yang sedih karena tidak bisa berjualan di taman, ada ada yang marah karena pesta kebunnya gagal, namun ada juga yang was-was  tumpukan sampah akan menggunung di pintu air :)
semua itu tergatung bagaimana kita memandanganya. terkadang suatu masalah yang sangat pelik bisa dipecahkan dengan merubah mindsetnya.


saya ingin menceritakan pengalaman saya, suatu saat beasiswa saya tertahan. sampai tiga bulan beasiswa itu belum cair. metode-metode penghematan disegala bidang dilakukan. sampai saya mengeluh, "Ya Tuhan, kami ini sudah susah kenapa masih dipersulit?" saya menjadi sangat hati-hati dalam menggunakan uang, termasuk dalam bersedekah. sampai suatu ketika saya mendapat pertayaan dari teman."bagaimana kalau pompa kita macet?", saya jawab, " biasanya ya saya masukkan air ke dalam pompa untuk 'memancing airnya agar mau keluar". seketika itu pula saya tersadar, bahwa menahan harta bukan malah membuat saya bertahan namun mengisolasi dan mengerdilkan jiwa saya perlahan - lahan. sejak saat itu saya menghadapai segala keterbatasan dengan penuh rasa syukur, bahwa masih ada yang jauh lebih parah dari kita
Disaat Bank-bank hanya mau memberi kredit pada orang-orang yang mampu dan mengacuhkan pemilik usaha mikro, Professor Muhammad Yunus dari Bangladesh justru berpendapat bahwa pengusaha mikro itulah ujung tombak peningkatan ekonommi dan pengentasan rakyat dari kemiskinan, dan hasilnya adalah Garmeen Bank yang mampu menyabet penghargaan Nobel. see? the power of mindset.

Begitu juga bagi mahasiswa, tugas bukanlah untuk ditakuti, dulu saat pelatihan saya diajarkan bahwa anggaplah tugas ini penting dan sangat menarik bagi saya. Ir Razief, Ahli Manajemen Lingkungan berkata cara belajar yang efektif dimulai dengan membangkitkan keingintahuan (curiosity). selain itu selalu berfikir positif dapat meningkatkan semangat kita menyelesaikan sesuatu. anggap saja tugas itu sebagai hal yang menarik dan menantang kita.


Akhir kata, tahan keluhan, singsingkan lengan, dan lakukan yang terbaik. kesuksesan akan mengejarmu.

Salam Inspirasi :)

This Is The Oldest Page