18 Jun 2013

Pluralisme...pluralisme

Tags

Harian Jawa Pos dua hari ini mengangkat tema tentang karen armstrong. sebenarnya saya juga tidak mengenal siapa karen amstrong, yang saya tahu beliau adalah pengarang buku Sejarah Tuhan. namun ternyata penggemarnya di Indonesia cukup banyak, ternyata setelah baca-baca ini itu baru tahu kalau beliau adalah seorang pluralis.

Ngomong-ngomong tentang pluralisme, saya jadi teringat suatu ketika dalam acara kumpul-kumpul mahasiswa (bahasa ilimiahnya cangkruk'an, hehe) calon-calon sarjana muda itu mengemukakan pendapatnya tentang ajaran pluralisme.

si A berkata,"pluralisme itu plural dan isme, plural artinya jamak, isme artinya ajaran, jadi pluralisme adalah ajaran yang mengajarkan penjamakan atau penyamaan suatu yang spesifik, tidak membeda-bedakan".(sambil menyeruput kopinya)

lalu dari arah belakang ada yang menyahut," tapi ndak semua hal boleh disamakan kang, saya gak setuju sama Gus dur yang katanya bapak pluralisme itu, masak semua agama disamakan, orang agamanya beda, Tuhannya jelas beda, kok ya pake acara doa bersama segala, mana mungkin sampek?", ujar si B yang lagi nyomot pisang goreng.

lantas si C yang lagi niup-niup indominya yang masih panas ikut nimbrung," lha sampean apa tanya langsung sama gus dur kok tahu pikiran beliau?",

"ya ndak lah kang, tapi kan saya taunya dari media massa yang rame-rame bilang kayak gitu." jawab si B membela diri.

tiba-tiba si A yang buka omongan tadi noleh ke saya, "kalo menurut ente gimana bro?", ujarnya

setelah mikir sejenak saya jawab, " gini temen-temen, saya jadi teringat suatu ketika kyai sekaligus budayawan dan seniman dari rembang, KH. Mustofa Bisri atau panggilan kerennya Gus Mus ditanya follower twitternya, " Gus, menurut njenengan, apa arti pluralisme ?", lantas Gus Mus menjawab, " saya tidak akan membahas pluralisme disini, karena mungkin saja pluralisme yang anda maksudkan berbeda dengan  pluralisme yang saya maksudkan..", 

"lalu pluralisme menurut sampean sendiri gimana?", ujar si B

" bagi saya pluralisme adalah suatu paham yang mencoba memandang manusia sama dalam hak dan kedudukannya sebagai manusia dengan batas-batas tertentu. pluralisme bisa masuk ke berbagai elemen bahkan agama sekalipun. 
dalam islam sendiri dikenal beberapa jenis ukhuwah (persaudaraan), yakni ukhuwah al islamiyyah (persaudaraan sesama muslim), ukhuwah al wathoniyyah (persaudaraan satu negara atau tanah air) dan ukhuwah al insaniyah / al basyariyah (persaudaraan sesama manusia). Nah, dalam ukhuwah ketiga inilah pluralisme bisa masuk. kalau dalam kondisi darurat kita harus menolong sesama manusia terlepas dari latar belakang agama, suku, ras, warna kulit dan sejenisnya.
inti dari ajaran islam sendiri adalah kasih sayang sesama dan akhlak yang baik. bukankah sebaik-baik orang mukmin adalah yang paling baik akhlaknya? bahkan kalau anda berbuat baik terhadap orang lain, oarang akan mencap anda sebagai orang baik, terlepas agama anda apa. nah disinilah seharusnya para pemeluk agama itu berlomba-lomba menunjukkan bahwa agamanyalah yang paling santun, paling damai, maka yang lainpun akan memeluk agama itu dengan penuh keikhlasan dan tanpa paksaan," ujar saya dengan panjang lebar dan mengakiri pembicaraan.

sebelum tidur, saya fikir-fikir kembali ucapan saya tadi, mungkin pemikiran saya kurang benar, keliru malah, namun bukankah proses belajar harus mengalami kekeliruan dahulu? hanya berdoa semoga Yang Maha Kuasa menunjukkan kebenaran kepada kita semua.

menurut anda?